Melontar Jumrah / Jamrah
à menurut bahasa artinya KERIKIL - Al Hasha [ الحصى ]
à Istilah Kerikil yang dilontarkan Jamaah Haji di Mina dalam rangkain
pelaksanaan Ibadah Haji pada tiga daerah lontaran [yang disebut jamrah Shughra atau Ula, jamrah Wustha dan jamrah Aqabah atau Kubra]
MELONTAR JAMRAH AQABAH [KUBRA] PADA HARI NAHAR
à Melontar jamrah Aqabah [Kubra] pada hari Nahar [10 Dzul Hijjah]
ialah salah satu dari WAJIB HAJI.
Waktu melontar :
- Waktu Ijaz [mencukupi] yaitu setelah lewat pertengahan malam 10 Dzul Hijjah setelah Mabit di Muzdalifah.
- Waktu Fadhilah [utama] ialah Waktu Dhuha, sebagaimana yang
dilaksanakan Nabi saw. [waktu pagi setelah terbit matahari kira-kira
matahari setinggi galah].
- Waktu Akhir ketika menjelang tenggelamnya matahari pada simpulan Hari Tasyriq 13 Dzul Hijjah].
Menurut Syarah Kitab Al Iidhah oleh Imam An Nawawi Ta’lif Abdul Fattah Husain waktu melontar Jamrah Aqabah ada 4 [empat] :
1. Waktu Duhulihi à Masuknya ke Mina pada setelah pertengah malam Hari Nahar.
2. Waktu Fadhilah à Utama waktu Dhuha hingga Zawal.
3. Waktu Ihtiyar à Sebaiknya hingga dengan simpulan Hari Nahar.
4. Waktu Jawaz à Diperbolehkan hingga simpulan Hari Tasyriq.
Syarat melontar.
- 7 [tujuh] kali lontaran dengan 7 [tujuh] kerikil.
- Setiap lontaran harus yakin masuk MARMA.
- Disunnahkan setiap lontaran baca Basmalah dan Takbir.
- Bagi laki-laki melontar dengan mengangkat tangan hingga terlihat
ketiaknya.
- Berdo’a setelah selesai melontar 7 [tujuh] kali.
Catatan à Cara melontar Jamrah Aqabah [Jamrah Kubra] : menimbulkan Makkah ada disebelah kirinya dan Mina ada disebelah kanannya dengan menghadap ke Jamrah Aqabah tsb. [Berdasarkan amaliah Nabi saw, maka usahakankanlah posisi yg demikian setiap melontar Jamrah Aqabah]. [lihat Kitab Nailul Authar بَابُ رَمْي جَمْرَةِ الْعَقَبَةِ يَوْمَ النَّحْرِ dlm Kitab Idhah halaman 312].
Komentar
Posting Komentar