PENGERTIAN HAJI IFRAD, HAJI TAMATTU, DAN HAJI QIRAN
Miqat di Masjid Taneen
PENGERTIAN HAJI IFRAD, HAJI TAMATTU, DAN HAJI QIRAN
Setiap jamaah bebas untuk memilih jenis ibadah haji yang ingin dilaksanakannya. Rasulullah SAW memberi kebebasan dalam hal itu, sebagaimana terlihat dalam hadis berikut.
Aisyah RA berkata: Kami berangkat beribadah bersama Rasulullah SAW dalam tahun hajjatul wada. Diantara kami ada yang berihram, untuk haji dan umrah dan ada pula yang berihram untuk haji. Orang yang berihram untuk umrah ber-tahallul dikala telah berada di Baitullah. Sedang orang yang berihram untuk haji bila ia mengumpulkan haji dan umrah. Maka ia tidak melaksanakan tahallul hingga dengan final dari nahar.
Dalam menunaikan ibadah haji, harus diketahui dulu apakah jama’ah akan melaksanakan haji ifrad, tamattu’ atau qiran. Adapun penjelasan dari macam-macam haji diatas yaitu sebagai berikutIbadah haji hukumnya wajib bagi orang islam yang telah memenuhi SYARAT HAJI. dan kewajiban ini hanya berlaku satu kali seumur hidup. Selanjutnya, baik yang kedua atau yang seterusnya hukumnya sunnah, terkecuali bagi yang bernadzar, maka wajib hukumnya untuk melaksanakannya.
MACAM-MACAM HAJI
PENGERTIAN-PENGERTIAN
1. HAJI IFRAD (Menyendiri atau Mendahulukan Haji dari pada Umroh)
MACAM-MACAM HAJI
- Haji Ifrad, yakni mengerjakan haji terlebih dahulu kemudian umrah diselingi tahallul
- Haji Tamattu, yaitu mengerjakan umrah terlebih dahulu kemudian haji,
- Haji Qiran, yaitu mengerjakan haji dan umrah bersama - sama diselingi tahallul
PENGERTIAN-PENGERTIAN
1. HAJI IFRAD (Menyendiri atau Mendahulukan Haji dari pada Umroh)
Haji disebut ifrad bila sesorang bermaksud menyendirikan, baik menyendirikan haji maupun menyendirikan umrah. Dalam hal ini, yang didahulukan yaitu ibadah haji. Artinya, dikala mengenakan pakaian ihram di miqat-nya, orang tersebut berniat melaksanakan ibadah haji dahulu. Apabila ibadah haji sudah selesai, maka orang tersebut mengenakan ihram kembali untuk melaksanakan umrah. Dalam hal ini jama’ah tidak dikenai dam
Haji Ifrad artinya Membedakan atau memisahkan “Ibadah Haji” dan “Ibadah Umrah”, dimana Haji dilakukan terlebih dahulu, kemudian melaksanakan Umrah. Atau dengan kata lain mengerjakan Haji dan Umrah dengan 2 kali Ihram.
Cara pelaksanaannya yaitu :
2. HAJI TAMATTU ( bersenang-senang atau bersantai-santai)
Cara pelaksanaannya yaitu :
- Ihram dan Miqot untuk Haji
- Ihram lagi dan Miqot untuk Umrah
- Umrah dikerjakan setelah menyelesaikan semua pekerjaan Haji tetapi masih dalam Bulan Haji
2. HAJI TAMATTU ( bersenang-senang atau bersantai-santai)
Haji Tamattu Artinya bersenang-senang yaitu “Ibadah Umrah” dan “Ibadah Haji” dilakukan secara terpisah dalam 2 kali Ihram. Yaitu melaksanakan “amalan Umrah” lebih dahulu dan setelah itu boleh eksklusif Tahallul (agar bebas pantangan Ihram), gres nanti setelah 8 Zulhijah Ihram lagi untuk “Amalan Haji”
cara pelaksanaanya yaitu :
Pada hari Tarwiyah (tanggal 8 Dzul Hijjah) berihram kembali dari Makkah untuk menunaikan hajinya hingga sempurna. Bagi yang berhaji Tamattu’, wajib baginya menyembelih hewan kurban (seekor kambing/sepertujuh dari sapi/sepertujuh dari unta) pada tanggal 10 DzulHijjah atau di hari-hari tasyriq (tanggal 11,12,13 Dzul Hijjah). Bila tidak bisa menyembelih, maka wajib berpuasa 10 hari; 3 hari di waktu haji (boleh dilakukan di hari tasyriq). Namun yang lebih utama dilakukan sebelum tanggal 9 Dzul Hijjah/hari Arafah) dan 7 hari setelah pulang ke kampung halamannya. Banyak jama’ah yang memilih Haji tamattu alasannya yaitu relative terlebih mudah alasannya yaitu final tawaf dan sai eksklusif tahallul biar terbebas dari larangan selama ihram.
3. HAJI QIRAN (menggabungkan, menyatukan atau sekaligus) :
cara pelaksanaanya yaitu :
- Melakukan Ihram dan Mikat untuk Umrah dan setelah final Tawaf dan Sa’i eksklusif Tahallul biar terbebas dari larangan Ihram
- Ihram lagi pada 8 Zulhijah dan Mikat untuk Haji
- Umrah dan Haji deikerjakan secara terpisah dengan 2 kali Ihram
Pada hari Tarwiyah (tanggal 8 Dzul Hijjah) berihram kembali dari Makkah untuk menunaikan hajinya hingga sempurna. Bagi yang berhaji Tamattu’, wajib baginya menyembelih hewan kurban (seekor kambing/sepertujuh dari sapi/sepertujuh dari unta) pada tanggal 10 DzulHijjah atau di hari-hari tasyriq (tanggal 11,12,13 Dzul Hijjah). Bila tidak bisa menyembelih, maka wajib berpuasa 10 hari; 3 hari di waktu haji (boleh dilakukan di hari tasyriq). Namun yang lebih utama dilakukan sebelum tanggal 9 Dzul Hijjah/hari Arafah) dan 7 hari setelah pulang ke kampung halamannya. Banyak jama’ah yang memilih Haji tamattu alasannya yaitu relative terlebih mudah alasannya yaitu final tawaf dan sai eksklusif tahallul biar terbebas dari larangan selama ihram.
3. HAJI QIRAN (menggabungkan, menyatukan atau sekaligus) :
Haji Qiran Artinya bantu-membantu atau dijadikan satu paket, yaitu melaksanakan “Ibadah Haji” dan “Ibadah Umrah” secara bersamaan. Atau mengerjakan Haji dan Umrah dalam 1 kali Ihram.
cara pelaksanaanya yaitu
- Melakukan Ihram dan Mikat dengan niat untuk Haji sekaligus Umrah
- Semua “Amalan Umrah” (Tawaf, Sa’i dan Tahallul dihitung sudah termasuk sewaktu melaksanakan “Amalan Haji”
Seseorang berniat haji dan umroh secara bantu-membantu pada bulan-bulan haji dengan kata lain berihram untuk menunaikan umrah dan haji sekaligus, dan menetapkan diri dalam keadaan berihram (tidak bertahallul) hingga tanggal 10 Dzul Hijjah. Dia berihram untuk umrah, lalu ber-ihram untuk haji sebelum memulai thawaf-nya (untuk dikerjakan sekaligus bersama umrahnya). Untuk haji Qiran ini, wajib menyembelih hewan kurban (seekor kambing, sepertujuh dari sapi, atau sepertujuh dari unta) pada tanggal 10 Dzul Hijjah atau di hari-hari tasyriq (tanggal 11, 12, 13 Dzul Hijjah). Bila tidak bisa menyembelih, maka wajib berpuasa 10 hari; 3 hari di waktu haji (boleh dilakukan di hari tasyriq, namun yang lebih utama dilakukan sebelum tanggal 9 Dzul Hijjah/hari Arafah) dan 7 hari setelah pulang ke kampung halamannya. Dengan cara ini, berarti seluruh pekerjaan umrahnya sudah tercakup dalam pekerjaan haji.
Komentar
Posting Komentar